waktu, kamu, dan aku

(untukmu) Apalah arti waktu bila tak mau belajar darinya. Bukan aku arif cendekia, tapi darinya tersirat makna. Tentang keabadian dan ketidakabadian, dan tentang hakikat seorang manusia. Ini bukan lagi saat untuk memutarbalikkannya, pula melawannya, terlebih mengendalikannya. Melainkan untuk berkawan dengannya, belajar sebuah ilmu pengendalian diri, diriku, dirimu, diri kita. (selama 1506)

memlagiat (lagi)..

bukan tindakan yang terpuji kurasa.. hanya ingin mengambil sedikit kata yang kukira itu hampir benar.. bukan benar atau salah.. hanya mungkin sedikit menyentuhku.. detik berkejaran.. meninggalkan hasrat.. rindu yang memekat.. menit berlari.. menjemputku pergi.. tapi aku ingin tinggal.. bersamamu.. memiliki waktu…